Selasa, 14 September 2010

Tashiro, Sebuah Pulau yang Penduduknya Mayoritas Kucing


Desa Tashiro dikenal di Jepang sebagai 'Pulau Kucing'. Namun kini warganya yang kebanyakan sudah lanjut usia mengharapkan hal lain yakni kedatangan warga baru. Dihuni 100 warga, rata-rata di atas 70 tahun, komunitas Tashiro mengharap para kucing bisa menjadi magnet dalam kampanye menarik wisatawan dan pada akhirnya menambah jumlah penghuni desa.

http://www.asiaone.com/A1MEDIA/travel/12Dec08/others/20081230.184447_20081230-afp-catisle-a.jpg

"Kalau dilihat desa ini seolah begitu damai. Tapi kalau misalnya ada kebakaran, tidak ada yang bisa menolong kami. Saya berharap banyak anak muda pindah ke sini. Di Tashiro banyak warga yang mau mengajari mereka cara menangkap ikan," ungkap Yutaka Hama, 49, sebagai pimpinan badan promosi wisata Tashiro.

Hama pindah ke Tashiro beberapa tahun lalu dan kini juga mencari nafkah sebagai pengelola penginapan dan nelayan. Istrinya, Aiko, sejauh ini merupakan perempuan termuda di desanya pada usia 37 tahun. Selain Aiko, kebanyakan perempuan Tashiro sudah berusia di atas 60 tahun.

Tashiro tidak dihuni seekor anjing pun. Selain itu, pemandangan yang biasa terlihat di kota-kota modern di Jepang juga absen. Sebut saja misalnya toko serba ada, lampu lalu lintas sampai anak-anak. Populasi manusia di situ telah menurun sepuluh kali lipat sejak 1960, karena banyak warga pindah ke kota lain.
 
http://www.cctv.com/program/newshour/20090716/images/1247730410406_1247730410406_r.jpg

Namun beberapa tahun lalu, Tashiro mulai terkenal sebagai 'Pulau Kucing'. Waktu itu sebuah stasiun televisi membuat acara tentang Jack the Lop Ear, seekor kucing jantan belang hitam-putih. Sekarang Jack adalah atraksi utama di kotanya. Gerak-geriknya yang lamban dibanding kucing lain malah membuat popularitasnya meroket.

"Saya begitu senang bisa melihat Jack. Setelah pensiun, saya mau tinggal di sini saja," tutur Shiho Amano, 18, yang menyukai kucing. Amano khusus datang dari Nagoya ke Tashiro untuk menyaksikan pameran foto yang digelar badan promosi wisata. Telepon genggamnya sudah penuh oleh foto-foto kucing terkenal itu.

Jack bukan kucing pertama yang menjadi idola nasional di Jepang. Bukan juga yang pertama mampu membawa keberuntungan untuk sebuah wilayah. Tahun lalu seekor kucing bernama Tama diangkat sebagai "pimpinan" stasiun kereta api Kinokawa di prefektur Wakayama.

Sebuah topi kepala stasiun pun diberikan kepadanya. Kehadiran Tama menggiring turis ikut datang ke kota kecil tersebut.

Para nelayan Tashiro sering memberi ikan kepada para kucing. Kehadiran kucing jadi gampang terdeteksi di pulau seluas 3,14 kilometer persegi dan terletak 20 kilometer dari pelabuhan Ishinomaki di utara Jepang itu.
 
http://en.tw.tranews.com/Show/images/Column/10413_1.jpg

Kapal feri penghubung ke pulau ini biasanya hanya mengangkut 10-20 penumpang per hari setelah musim panas. Namun sejak September lalu, jumlah itu meningkat dua kali lipat di hari biasa dan lebih dari tiga kali lipat pada akhir pekan

"Kami lihat makin banyak yang datang membawa kamera dan makanan, bukannya alat pancing," ujar seorang pegawai kapal feri Ajishima. Ditambahkannya, para turis tetap datang meski sudah dekat musim dingin.

Sumber :
jelajahunik.blogspot.com

Spesies Terbaru Yang Ditemukan Di Laut Indonesia Dalam Ekspedisi Sangihe Talaud


Kelompok peneliti ekpedisi bernama INDEKS-SATAL 2010 (Indonesia Expedition  Sangihe-Talaud). Dua rantai pulau yang membentang di timur laut Sulawesi Utara, masih menyimpan harta yang tak terduga nilainya. Ekspedisi ini menjelajahi bawah laut Sangihe Talaud dekat lepas pantai Indonesia dalam ekspedisi INDEX 2010 bulan Juli 2010 dan selesai selesai pada 10 Agustus 2010.



Kelompok ekspedisi ini adalah merupakan kerja sama antara Indonesia Amerika yaitu okeanos explorer dengan indonesia. Ekspedisi ini bertujuan mengkeksplorasi laut, dan membantu meningkatkan pengetahuan, penggunaan dan perlindungan laut serta sumber dayanya. 
 
Sangihe Talaud, adalah sebuah kepualauan di barat laut pulau Sulawesi, dekat dengan pulau Mindanao wilayah Filipina.
Ibukota: Tahuna
Wilayah: 2.263,95 km
Penduduk: 300.000 jiwa.
Provinsi:Sulawesi Utara
 
Eksplorasi laut ini dilakukan dua kapal masing-masing negara yaitu kapal dari NOAA Okeanos Explorer dan kapal riset Indonesia, Baruna Jaya IV.
 
 
kapal baruna jaya
 
 
Untuk menggali habitat bawah laut, digunakan alat yang bisa dioperasikan secara remote dari jarak jauh.
 
little hercules
 
Dan inilah lokasinya, Kotak inset menunjukan wilayah prioritas. Sedangkan Kotak berbentuk kampak Indian-putih adalah lokasi kedua Baruna Jaya IV dan Okeanos Explorer akan melakukan operasi bersama, musim panas ini.


 
Ekspedisi ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan dimana berhasil ditemukan sekitar 40 spesies tumbuhan dan hewan baru selama ekspedisi tiga minggu yang berakhir di bulan Agustus ini.